Daeng dan Othok Obrol dapat KIK
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Dua kesenian asal Wonosobo, yaitu tari Daeng dan Wayang Othok Obrol di Desa Selokromo Kecamatan Leksono mendapatkan sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) belum lama ini. Sertifikat KIK tersebut diserahkan langsung Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly kepada Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Plh Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo. Dalam penyerahan KIK itu, Yasonna mengungkapkan, dicatatkannya KIK daerah menjadi upaya perlindungan pemerintah bagi keanekaragaman budaya dan hayati Indonesia. Kekayaan intelektual juga berpotensi mendorong ekonomi sekaligus mencegah pihak asing yang ingin membajak karya atau produk seni tersebut. Yasonna menuturkan dengan apa yang dilakukan pemerintah daerah saat ini, menunjukkan para pimpinan di daerah telah memiliki kesadaran dan kepedulian akan pentingnya pelindungan atas hasil kreativitas dan inovasi. “Kami khawatir kalau tidak didaftarkan warisan budaya leluhur ini, yang tinggi tingkat seninya, suatu saat negara lain akan mengklaim-nya. Tidak heran bila sekarang ini sedikit demi sedikit kekayaan itu berkembang di tempat lain. Mari kita telusuri, optimalkan, dan daftarkan potensi Kekayaan Intelektual yang ada di lingkungan kerja masing-masing,” kata Yasonna. Dijelaskan Kabid Kebudayaan Disparbud Wonosobo, tari Daeng merupakan tarian khas Wonosobo berupa tarian yang diiringi 3 Rebana, 1 kendang dan 1 jidur. Tari itu menggambarkan tentang kisah perjuangan pra kemerdekaan, kisah sosial ekonoi dan kisah religius. Sedangkan wayang Othok Obrol memiliki beberapa kesamaan dengan Wayang Kedu tetapi mempunyai ciri khas tertentu antara lain penggambaran karakter wayang di bagian sunggingan atau pakaian yang dikenakan tokoh wayang. Dikhawatirkan Wayang Othok Obrol mengalami kepunahan mengingat pelestarinya sudah berusia lanjut. “Suluk dalangnya berbeda dengan wayang lain, ketiadaan sinden atau wiraswara, jumlah perangkat gamelan yang hanya 7 jenis, notasi gamelan yang lebih sederhana serta biasanya lebih banyak menggelar lakon ruwatan. Tahun ini Wayang Othok Obrol juga diajukan sebagai Warisan Budaya Tak Benda,” ungkapnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: